“Singsot” adalah film horor Indonesia yang mengangkat mitos Jawa tentang larangan bersiul di waktu senja atau malam hari, yang diyakini dapat mengundang makhluk halus. Film ini disutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo dan diproduksi oleh Ravacana Films. Dijadwalkan rilis pada 13 Maret 2025, “Singsot” menampilkan Naufal Rafa Adyaksa sebagai Ipung, Anton Suprapto, dan Indarwati Budi Arifianto sebagai pemeran utama.
Sinopsis
Ipung, seorang bocah berusia 13 tahun, menginap di rumah kakek dan neneknya. Ia diperingatkan oleh mereka untuk tidak bersiul saat senja atau malam hari karena dianggap sebagai pertanda buruk. Namun, rasa penasaran membuat Ipung melanggar larangan tersebut, dan ia pun mengalami serangkaian kejadian menakutkan yang menguji keberaniannya.
Ulasan
“Singsot” berhasil mengemas cerita rakyat Jawa ke dalam film horor yang singkat namun padat. Akting Naufal Rafa Adyaksa sebagai Ipung mampu menggambarkan kepolosan dan ketakutan seorang anak dengan meyakinkan. Sinematografi film ini memanfaatkan pencahayaan redup dan sudut kamera yang cerdas untuk membangun suasana mencekam. Efek visual sederhana namun efektif, mendukung atmosfer horor tanpa berlebihan. Alur cerita berjalan cepat, sesuai dengan durasi film yang singkat, namun tetap mampu menyampaikan pesan moral tentang pentingnya mematuhi nasihat orang tua.
Jadwal Tayang dan Harga Tiket
“Singsot” akan mulai tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada 13 Maret 2025. Untuk jadwal tayang dan harga tiket di Jakarta, Anda dapat memeriksa situs resmi bioskop atau aplikasi pemesanan tiket online seperti MOPIC Cinemas. Harga tiket bervariasi, biasanya antara Rp30.000 hingga Rp50.000, tergantung pada lokasi dan fasilitas bioskop.
Kesimpulan
“Singsot” menawarkan pengalaman horor yang berakar pada budaya lokal, menjadikannya tontonan menarik bagi penggemar genre horor dan mereka yang tertarik dengan mitos Jawa. Dengan durasi yang singkat, film ini mampu menyampaikan cerita yang padat dan menegangkan. “Singsot” layak ditonton bagi mereka yang mencari hiburan horor berkualitas dengan sentuhan kearifan lokal.